Kamis, 28 Januari 2016

pengadaan dan penyaluran sarana produksi



MAKALAH
APLIKASI KOMPUTER
“PENGADAAN DAN PENYALURAN SARANA PRODUKSI”




 









DI susun:
HAERUL BAHRI








PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS SAMAWA                                                  SUMBAWA BESAR                                                                                    2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah “APLIKASI KOMPUTER Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih Kepada Ibu Alia Wartiningsih.SP, M.SIkarena telah sudi mendidik kami dengan jerih payah juga dengan penuh ikhlasan mengajar kami.
Dalam makalah ini kami menyusun secara detail mengenai APLIKASI KOMPUTER Hal ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui lebih jelas dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Penulis telah berusaha untuk menyusun makalah ini sebaik mungkin, namun karena keterbatasan saya sebagai penyusun makalah ini mungkin masih ada kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik saya harapkan dari pembaca makalah ini agar saya dapat membuat makalah yang lebih baik dari pada ini , selanjutnya . Kurang lebihnya saya mohon maaf.






















DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................                       i
DAFTAR ISI.................................................................................... .           ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................                       1
1.1 Latar belakang..............................................................................                        1
1.2 Rumusan masalah........................................................................             1
1.3 Tujuan..........................................................................................             1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………                        2
BAB III PEMBAHASAN................................................................                        3
2.1 Pengertian pengadaan d penyaluran sarana produksi..................             3
2.2 Hal penting dalam pengadaan dan penyaluran sarana produksi               4         
 2.3 Aspek yang menjadi penghambat dalam agribisnis……………             4
2.4 Fungsi pengadaan dan penyaluran sarana produksi.....................             5
2.5 Hubungan agribisnis dan agroindustri.........................................             5
2.6 Aspek yang ditangani...................................................................                        6
BAB IV PENUTUP..........................................................................                        7
3.1 Kesimpulan..................................................................................             7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................                       8           













ABSTRAK
Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produsi merupakan sumsistem awal atau hulu dalam agribisns. Meliputi pengadaan sarana produksi pertanian  antara lain terdiri dari benih, bibit, makanan ternak, pupuk , obat pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, alat-alat, mesin, dan peralatan produksi pertanian. Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui apa itu subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi. Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah sistem yang mencakup kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pengadaan sarana produksi, teknologi dan sumber daya pertanian. Subsistem perusahaan agribisnis hulu berfungsi menghasilkan dan menyediakan sarana produksi pertanian terbaik agar mampu menghasilkan produk usahatani  yang berkualitas.




















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
      Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produsi merupakan sumsistem awal atau hulu dalam agribisns. Meliputi pengadaan sarana produksi pertanian  antara lain terdiri dari benih, bibit, makanan ternak, pupuk , obat pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, alat-alat, mesin, dan peralatan produksi pertanian. Pelaku-pelaku kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah perorangan, perusahaan swasta, pemerintah, koperasi. Betapa pentingnya subsistem ini mengingat perlunya keterpaduan dari berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis. Industri yang meyediakan sarana produksi pertanian disebut juga sebagai agroindustri hulu (upstream). 
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pengadaan dan penyluran sarana produksi?
2.      Apa saja hal penting dalam pengadaan dan penyaluran sarana produksi?
3.      Apa saja aspek yang menjadi penghambat dalam pengembangan agribisnis di Indonesia?
4.      Apa saja fungsi pengadaan dan penyaluran sarana produksi?
5.      Apa yang menghubungkan agribisnis dengan agroindustri?
6.      Apa saja aspek yang ditangani dalamp pengadaan dan penyaluran sarana produksi?
1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui apa itu subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sarana produksi yang baik biasanya digunakan baik dalam proses awal pembukaan lahan, budidaya pertaian seperti pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai  dengan proses pemanenan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari sarana  produksi dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan  merubah hasil yang sederhana menjadi lebih baik. Sarana produksi pertanian terdiri dari  bahan yang meliputi, benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, obat-obatan, dan  peralatan lain yang digunakan untuk melaksanakan produksi pertanian. Sarana-sarana  tersebut harus sudah dipersiapkan sebelum memulai kegiatan sarana budidaya tanaman  (Djakfar.Z.R.,1990).
Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah sistem yang mencakup kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pengadaan sarana produksi, teknologi dan sumber daya pertanian. Arah dari subsistem ini agar input atau sarana produksi tersedia tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat kualitas dan sesuai dengan daya beli petani. Sedangkan subsistem usahatani mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian, seperti perencanaan, pemilihan lokasi usaha, jenis komoditas, teknologi dan pola usahatani. Subsistem pengolahan hasil atau agroindustri merupakan suatu perubahan nilai guna komoditas pertanian. Subsistem ini merupakan kegiatan agroindustry
(Mugnisiah, 1995).









BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi
Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah sistem yang mencakup kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pengadaan sarana produksi, teknologi dan sumber daya pertanian. Arah dari subsistem ini agar input atau sarana produksi tersedia tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat kualitas dan sesuai dengan daya beli petani. Sedangkan subsistem usahatani mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian, seperti perencanaan, pemilihan lokasi usaha, jenis komoditas, teknologi dan pola usahatani. Subsistem pengolahan hasil atau agroindustri merupakan suatu perubahan nilai guna komoditas pertanian. Subsistem ini merupakan kegiatan agroindustri yang bukan hanya menyangkut pengolahan sederhana ditingkat petani, akan tetapi mencakup keseluruhan kegiatan, mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai pada pengolahan lanjut secara bentuk.
2.2 Hal Penting Dalam Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi
Subsistem agribisnis hulu akan menentukan keberhasilan proses produksi pada subsistem usahatani.  Hal yang paling penting dalam subsistem agribisnis hulu adalah ketersediaan sarana produksi pada waktu, jumlah, mutu dan harga yang tepat karena proses produksi usahatani pada umumnya sangat tergantung kepada musim dan proses biologis tanaman.
a.      Problema etika yang sering muncul :
Biasanya para petani menghadapi permasalahan yang komplek dalam pengadaan sarana produksi seperti, ketersediaan sarana produksi sangat terbatas, tidak tepat waktu  serta harga yang tidak terjangkau karena adanya inflatoar gap (ada problema dari faktor etika). 
b.      Seharusnya permasalahan tersebut dapat diatasi bila kelompok tani dan koperasi yang ada berfungsi dengan baik.
         Disini bisa dilihat terjadinya problema etika yang berakibat kepada petani. Ini memungkinkan munculnya peluang ketidakdilan di tingkat petani.
Subsistem agribisnis hulu ini biasanya tidak netral terhadap skala usaha, semakin banyak petani yang membutuhkan sarana produksi maka akan semakin murah harganya.  Oleh karena itu peran kelompok tani dan koperasi dalam menangkap adanya manfaat ekonomi dari skala usaha menjadi sangat penting.  Dan salah satu alternatifnya aalah melalui kelompok tani dan koperasi, pengadaan sarana produksi dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
2.3 Ada Beberapa  Aspek yang Menjadi Hambatan Dalam Pengembangan Agribisnis di Indonesia yaitu:
  1. Pola produksi dari beberapa komoditi pertanian tertentu terletak dilokasi yang terpencar-pencar, sehingga menyulitkan pembinaan dan tercapainya efisiensi pada skala usaha tertentu.
  2. Sarana dan prasarana, khususnya yang ada diluar pulau Jawa terasa belum memadai, sehingga dapat menyulitkan untuk mencapai efisiensi usaha pertanian.
  3. Akibat kurang memadainya sarana dan prasarana maka biaya transportasi menjadi lebih tinggi.
  4. Sering dijumpai adanya pemusatan agroindustri yang terpusat di kota-kota besar, sehingga nilai bahan baku pertanian menjadi lebih mahal untuk mencapai lokasi agroindustri tersebut.
  5. Sistem kelembagaan, terutama dipedesaan terasa masih amat lemah, sehingga kondisi seperti ini kurang mendukung bagi berkembangnya kegiatan agribisnis. 
Perbedaan paham tentang masalah efisiensi inilah yang menyebabkan pembahasan terhadap agribisnis tetap menarik perhatian. Masalahnya bukan hanya terletak pada aspek produksi, tetapi juga pengaruh yang lain. Untuk itulah diperlukan suatu kebijaksanaan oprasional untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut agar kegiatan pertanian semakin bergairah.
Salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut dengan meningkatkan peranan kelembagaan yang salah satunya ditempuh dengan cara kemitraan atau kerjasama dengan pihak lain, sehingga diharapkan dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan manfaat yang lebih besar bagi setiap pihak yang terkait. Hal ini diperkuat oleh pendapat Jafar Hafsah (1996), yang mengemukakan bahwa kebijaksanaan operasional untuk menumbuhkembangkan usaha dibidang pertanian serta meningkatkan peranan kelembagaan yang diarahkan kepada :
  1. Pengembangan usahatani melalui pola kemitraan dan kewirausahaan.
  2. Pengembangan kelembagaan agribisnis dipedesaan.
  3. Peningkatan keterkaitan antara sektor pertanian dengan sector-sektor yang ada di hilir.
  4. Pengembangan sumber daya dan sarana agribisnis, serta
  5. Peningkatan kerjasama organisasi profesi.
Kemitraan merupakan kerjasama usaha antara pengusaha besar atau menengah dengan pengusaha kecil (petani kecil) berdasarkan pada azas : (1) Saling menguntungkan, (2) Saling memperkuat, dan selanjutnya Pathmi Noerartini dan Sri Herlina (1997), mengemukakan  kemitraan merupakan kerjasama antar perusahaan dengan petani ditujukan untuk menciptakan integrasi masyarakat tani dalam sistem yang maju dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan. Selintas nampaknya modernisasi melalui kemitraan ini dapat saling menguntungkan baik bagi pihak perusahaan maupun pihak petani, namun khususnya bagi petani selain manfaat yang dapat dirasakan dari hubungan kemitraan ini ternyata dapat menimbulkan suatu ketergantungan terhadap perusahaan yang menjadi mitra kerjanya.
2.4 Fungsi Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi
Subsistem perusahaan agribisnis hulu berfungsi menghasilkan dan menyediakan
sarana produksi pertanian terbaik agar mampu menghasilkan produk usahatani  yang berkualitas. Dalam hubungan  kementerian  inti plasma, maka perusahaan agribisnis hulu dapat melakukan perannya, antara lain: memberikan pelayanan yang bermutu kepada usaha tani, memberikan bimbingan teknik produksi, memberikan bimbingan manajemen dan hubungan sistem agribisnis, memfasilitasi proses pembelajaran atau pelatihan bagi petani, menyaring dan mensintesis informasi agribisnis praktis untuk petani, mengembangkan kerjasama binis (kementerian) untuk dapat memberikan keuntungan bagi para pihak.
2.5 Hubungan Agribisnis dengan Agroindustri
Agroindustri merupakan suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Dengan demikian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida dan lain-lain) dan industri jasa sektor pertanian.
Apabila dilihat dari sistem agribisnis, agroindustri merupakan bagian (subsistem) agribisnis yang memproses dan mentranformasikan bahan-bahan hasil pertanian (bahan makanan, kayu dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil produksi industri yang digunakan dalam proses produksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesin pertanian dan lain-lain.
Dari batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor yang luas yangmeliputi industri hulu sektor pertanian sampai dengan industri hilir. Industri hulu adalah industri yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian.

2.6 Aspek Yang Ditangani dalam Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi
            Ada beberapa aspek yang ditangani dalam pengadaan dan penyaluran sarana produksi yaitu sebagai berikut :
            1. Pupuk
            2. Petisida
            3. Obat-obatan
            4. Alat-alat atau mesin pertanian
            5. Benih
            6. Bibit
            7. Pakan ternak
            8. Kredit
            9. Penyedian informasi pertanian



BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah sistem yang mencakup kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pengadaan sarana produksi, teknologi dan sumber daya pertanian.
Subsistem perusahaan agribisnis hulu berfungsi menghasilkan dan menyediakan
sarana produksi pertanian terbaik agar mampu menghasilkan produk usahatani  yang berkualitas. Dalam hubungan  kementerian  inti plasma, maka perusahaan agribisnis hulu dapat melakukan perannya, antara lain: memberikan pelayanan yang bermutu kepada usaha tani, memberikan bimbingan teknik produksi, memberikan bimbingan manajemen dan hubungan sistem agribisnis, memfasilitasi proses pembelajaran atau pelatihan bagi petani, menyaring dan mensintesis informasi agribisnis praktis untuk petani, mengembangkan kerjasama binis (kementerian) untuk dapat memberikan keuntungan bagi para pihak.












DAFTAR PUSTAKA
setiadiarif.blogspot.com/.../konsep-dan-etika-agribisnis-kerakyatan.html
https://magisteragribisnis.files.wordpress.com/.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar