Sabtu, 20 Januari 2018

Karakteristik Tanaman Legum




Karakteristik Tanaman Legum
Tanaman legum memiliki karakteristik tersendiri, yaitu:
  1. Tumbuh dengan cara merambat  atau menjalar (herba) dan pohon (perdu) ;
  2. Tanaman dikotilledon dengan bijinya terdiri dari dua kotiledon atau disebut berkeping dua ;
  3. Sistem perakaran bercabang dan tumbuh jauh kedalam tanah;
  4. Daun berbentuk kupu-kupu ;
  5. Mudah tumbuh dengan baik pada berbagai kondisi tanah.

Bentuk Tanaman Legum
Ditinjau dari bentuknya, tanaman legumin dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
  1. Leguminosa Pohon ; merupakan jenis tanaman leguminosa yang berkayu dan mempunyai tinggi lebih dari 1,5 meter.
  2. Leguminosa Semak ; merupakan jenis tanaman leguminosa yang mempunyai tinggi kurang dari 1,5 meter. Sifat tumbuhnya memanjat (twinning) dan merambat (trilling).

Jenis – Jenis Tanaman Legum
Berikut ini jenis – jenis legum yang biasa digunakan sebagai pakan ternak:

Gamal (Gliricidia sepium)
Gamal (Gliricidia sepium)
Gamal atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Gliricidia sepium adalah tanaman jenis leguminosa pohon yang mempunyai ciri-ciri warna batang putih kecoklatan, perakaran kuat dan dalam serta bunganya berwarna warna merah muda keputihan yang tumbuh diujung cabang tanpa daun. Gamal berasal dari Amerika Tengah, biasa digunakan di negara-negara tropis dan sub-tropis sebagai tanaman pagar hidup. Selama musim kemarau, ketika kekurangan hijauan,

Lamtoro (Leucaena glauca)
Lamtoro (Leucaena glauca)

Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
Kaliandra atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Calliandra calothyrsus merupakan tanaman jenis leguminosa pohon yang banyak tumbuh dengan cepat pada daerah tropis. Kaliandra (Calliandra callothyrsus) berasal dari Amerika tengah dan mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1963. Kaliandra dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur dan pada dataran rendah hingga ketinggian 1500 m diatas permukaan laut.
Fungsi dan manfaat kaliandra :
  1. Sebagai tanaman penghijauan / reboisasi ;
  2. Tanaman peneduh dan pelindung ;
  3. Penyubur tanah ;
  4. Pakan ternak yaitu sebagai sumber protein ;
  5. Penahan erosi.

Turi (Sesbania grandiflora)
Turi (Sesbania grandiflora)
Turi atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Sesbania grandiflora merupakan tanaman jenis leguminosa pohon yang dapat tumbuh dengan baik di tanah yang tidak subur, terkadang juga dapat tumbuh pada tanah yang banyak genangan air dengan ketinggian dibawah 1500 di atas permukaan laut. Turi dapat tumbuh hingga ketinggian 10 meter. Akarnya berbintil-bintil sehinga dapat menyuburkan tanah. Bunganya berbentuk seperti kupu-kupu berwarna merah muda atau putih.  Turi pada umumnya banyak dimanfaatkan sebagai pohon pelindung karena tumbuhnya yang merambat.
Turi banyak mengandung protein yang tinggi dan berkualitas. Tiap 100 gram berat kering, daun turi mengandung 36% protein kasar dan serat kasar yang rendah antara dibawah 18 %.  Namun demikian daun turi memiliki kandungan zat anti nutrisi yaitu saponin dan tanin.


Sentro (Centrosema pubescens)
Sentro (Centrosema pubescens)
Sentro atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Centrosema pubescens merupakan tanaman jenis leguminosa semak asal Amerika Selatan Tropis yang memiliki fungsi sebagai tanaman penutup tanah, tanaman sela, dan pencegah erosi.  Batang Centro panjang dan sering berakar pada bukunya, tiap tangkai berdaun tiga lembar, berbentuk elips dengan ujung tajam dan bulu halus pada kedua permukaannya. Bunga berbentuk tandan berwarna ungu muda bertipe kacang ercis dan kapri. Polong berwarna coklat gelap, panjang 12 cm, sempit dengan ujung tajam terdiri dari 20 biji. Centrosema pubescens tumbuh dengan membelit pada tanaman lain atau menjalar di pagar dan juga menjalar bersama–sama dengan rumput menutupi permukaan tanah. Batang panjang, sering berakar pada bukunya, daun dengan tiga anak daun yang berbentuk telur dengan ujung tajam, berambut, panjangnya 5 – 12 cm dan lebar 3 – 10 cm.

Kalopo (Calopogonium mucunoides)

Kalopo (Calopogonium mucunoides)
Kalopo merupakan tanaman jenis leguminosa semak asal Amerika Selatan Tropik. Ciri – ciri kalopo yakni bersifat prennial, merambat membelit dan hidup di daerah – daerah yang tinggi kelembabannya. Pertumbuhan kalopo menjalar, merambat, tidak tahan terhadap penggembalaan, tidak tahan naungan yang lebat akan tetapi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang lembab. Kalopo memiliki batang lunak ditumbuhi bulu-bulu panjang berwarna cokelat dan daunnya ditutupi oleh bulu halus berwarna cokelat keemasan, sehingga kurang disukai oleh ternak. Kalopo biasa dikembangbiakkan dengan dengan biji dan mampu tumbuh baik pada tanah sedang sampai berat pada ketinggian 200 – 1000 m diatas permukan laut dan membutuhkan curah hujan tahunan sebesar 1270 mm.





Bentuk Tanaman Legum
Ditinjau dari bentuknya, tanaman legumin dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
  1. Leguminosa Pohon ; merupakan jenis tanaman leguminosa yang berkayu dan mempunyai tinggi lebih dari 1,5 meter.
  2. Leguminosa Semak ; merupakan jenis tanaman leguminosa yang mempunyai tinggi kurang dari 1,5 meter. Sifat tumbuhnya memanjat (twinning) dan merambat (trilling).

Jenis – Jenis Tanaman Legum
Berikut ini jenis – jenis legum yang biasa digunakan sebagai pakan ternak:

Gamal (Gliricidia sepium)
Gamal (Gliricidia sepium)
Gamal atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Gliricidia sepium adalah tanaman jenis leguminosa pohon yang mempunyai ciri-ciri warna batang putih kecoklatan, perakaran kuat dan dalam serta bunganya berwarna warna merah muda keputihan yang tumbuh diujung cabang tanpa daun. Gamal berasal dari Amerika Tengah, biasa digunakan di negara-negara tropis dan sub-tropis sebagai tanaman pagar hidup. Selama musim kemarau, ketika kekurangan hijauan, anggota badan pohon dipotong dan dedaunan diberikan kepada ternak. Pohon Gliricidia adalah ukuran medium, dengan daun komposit.

Lamtoro (Leucaena glauca)
Lamtoro (Leucaena glauca)
Lamtoro atau yang dalam bahasa ilmiah disebut Leucaena glauca merupakan tanaman jenis leguminosa pohon yang berasal dari Amerika tengah, Amerika selatan dan Kepulauan Pasifik. Lamtoro sering digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi dan mampu tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dengan 500 m di atas permukaan air laut dengan curah hujan lebih dari 760 mm/th.
Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
Kaliandra atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Calliandra calothyrsus merupakan tanaman jenis leguminosa pohon yang banyak tumbuh dengan cepat pada daerah tropis. Kaliandra (Calliandra callothyrsus) berasal dari Amerika tengah dan mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1963. Kaliandra dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur dan pada dataran rendah hingga ketinggian 1500 m diatas permukaan laut.
Fungsi dan manfaat kaliandra :
  1. Sebagai tanaman penghijauan / reboisasi ;
  2. Tanaman peneduh dan pelindung ;
  3. Penyubur tanah ;
  4. Pakan ternak yaitu sebagai sumber protein ;
  5. Penahan erosi.

Turi (Sesbania grandiflora)
Turi (Sesbania grandiflora)
Turi atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Sesbania grandiflora merupakan tanaman jenis leguminosa pohon yang dapat tumbuh dengan baik di tanah yang tidak subur, terkadang juga dapat tumbuh pada tanah yang banyak genangan air dengan ketinggian dibawah 1500 di atas permukaan laut. Turi dapat tumbuh hingga ketinggian 10 meter. Akarnya berbintil-bintil sehinga
.


Sentro (Centrosema pubescens)
Sentro (Centrosema pubescens)
Sentro atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Centrosema pubescens merupakan tanaman jenis leguminosa semak asal Amerika Selatan Tropis yang memiliki fungsi sebagai tanaman penutup tanah, tanaman sela, dan pencegah erosi.  Batang Centro panjang dan sering berakar pada bukunya, tiap tangkai berdaun tiga lembar, berbentuk elips dengan ujung tajam dan bulu halus pada kedua permukaannya. Bunga berbentuk tandan berwarna ungu muda bertipe kacang ercis dan kapri. Polong berwarna coklat gelap, panjang 12 cm, sempit dengan ujung tajam terdiri dari 20 biji. Centrosema pubescens tumbuh dengan membelit pada tanaman lain atau menjalar di pagar dan juga menjalar bersama–sama dengan rumput menutupi permukaan tanah. Batang panjang, sering berakar pada bukunya, daun dengan tiga anak daun yang berbentuk telur dengan ujung tajam, berambut, panjangnya 5 – 12 cm dan lebar 3 – 10 cm.

Kalopo (Calopogonium mucunoides)

Kalopo (Calopogonium mucunoides)
Kalopo atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Calopogonium mucunoides merupakan tanaman jenis leguminosa semak asal Amerika Selatan Tropik. Ciri – ciri kalopo yakni bersifat prennial, merambat membelit dan hidup di daerah – daerah yang tinggi kelembabannya. Pertumbuhan kalopo menjalar, merambat, tidak tahan terhadap penggembalaan, tidak tahan naungan yang lebat akan tetapi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang lembab. Kalopo memiliki batang lunak ditumbuhi bulu-bulu panjang berwarna cokelat dan daunnya ditutupi oleh



2.legum annual tropik
Ciri-cirir dari Jenis-jenis rumput Sumber HMT

Rumput gajah (Pennisetum purpureum)
  • Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai sifat tumbuh, yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada permukaan, tanaman horisontal dengan merayap tetapi tetap tumbuh ke atas dan rumpun membelit (Sarwono,1987).
  • Nama latin : Pennisetum purpureum, Nama umum : Elephant grass, Napier grass, rumput gajah, Asal : Afrika, deskripsi : perennial, bentuk rumpun, mempunyai rhizom, tumbuh tegak (4-5 m),setiap kg 3 juta biji, dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5 m, bila dibiarkan tumbuh bebas, dapat setinggi 7 m, akar dapat sedalam 4,5 m. Berkembang dengan rhizoma yang dapat sepanjang 1 m. Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm (Sutopo, 1988). Biji sedikit dan viability (daya hidup) rendah, tumbuh dari dataran rendah-dataran tinggi dengan curah hujan sampai 2500 mm/tahun (Malang ± 2000 mm/th, tinggi 450 m dpl), penyebaran secara vegetatif, hal ini penting untuk mempertahankan karakter kultivar (cv.= cultivated variation), Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek, interval pemotongan 40-60 hari, responsif terhadap pupuk nitrogen, campuran dengan legum seperti Centro dan Kudzu, produksinya 100-200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th bahan kering (BK), renovasi 4-8 tahun (Reksohadiprojo, 1994), Rumput Gajah toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak tahan genangan, tetapi respon terhadap irigasi, suka tanah lempung yang subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap lingkungan sedang dengan curah hujan cukup, 1000 mm/th atau lebih (Susetyo, 1985).


Rumput benggala (Panicum maximum)
  • Panicum maximum atau rumput Benggala atau disebut juga Guinea grass berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Rumput jenis ini dapat berfungsi sebagai penutup tanah, penggembalaan, ataupun diolah dalam bentuk hay dan silase (Reksohadiprodjo, 1985). Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 1985). Sifat hidup dari Panicum maximum adalah perennial, curah hujan yang sesuai untuk rumput jenis ini adalah 1000 – 2000 mm/thn, rumput jenis ini tahan kering tetapi tumbuh baik jika cukup air walaupun tidak tahan genangan (Setyati, 1980). Panicum maximum juga tahan naungan, responsif terhadap pupuk nitrogen, dan juga tahan penggembalaan sehingga dapat dijadikan rumput potong ataupun pastura (Reksohadiprodjo, 1985).
  • Panicum maximum dapat ditanam bersama leguminosa Centrosema dengan perbandingan 4 – 6 kg Panicum per ha dan 2 – 3 kg Centro per ha atau dalam baris-baris berseling (Reksohadiprodjo ,1985).
  • Pemotongan dapat dilakukan 40 – 60 hari sekali atau dengan kata lain pemotongan pertama dapat dilakukan 2 – 3 bulan. Pembongkaran kembali dapat dilakukan setelah 5 – 7 tahun (Widjajanto,1992). Panicum maximum mampu menghasilkan produksi biji 75 – 300 kg/ha dan menghasilkan produksi hijauan sebanyak 100 – 150 ton bahan kering per ha per tahun (Reksohadiprodjo, 1985).


Rumput Raja (Pennisetum purpupoides)
  • Rumput raja berasal dari Nigeria dan terebar luas di seluruh Afrika Tropik. Rumput raja biasanya dikembangkan dengan stek batang atau pols dan mampu tumbuh baik pada tanah ringan sampai berat. Rumput raja dapat tumbuh pada ketinggian 0-3000 m diatas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 m atau lebih (Reksohadiprojo, 1994). Rumput Raja mempunyai ciri-ciri antara lain: lengkap dengan organ tubuh, struktur dau tidak sempurna, berdaun tunggal, bersirif sejajar, batang berbentuk silindris dan persegi, berakar serabut, hidup ditempat kering, struktur daun kasar, termasuk monokotil, tumbuh berumpun – rumpun, batang tebal, keras, helaian daun panjang dan ada bulu serta permukaan daunnya luas. Produksi rumput Raja segar dapat mencapai 40 ton /hektar sekali panen atau antara 200 – 250 ton/hektar/tahun (Rukmana, 2005).


Rumput Setaria (Setaria sphacelata)
  • Rumput setaria dikenal dengan sebutan rumput Goden Timothy atau Setaria sphacelata, berasal dari Afrika tropik dan memilki siklus hidup parenial. Rumput setaria merupakan tanaman yang dapat membentuk rumpun yang lebat, kuat, dengan atau tanpa stolon dan rhizoma (Reksohadiprodjo, 1985). Rumput Setaria daunnya lebar dan agak berbulu pada permukaan atasnya. Pangkal batangnya berwarna cokelat keemasan. Setaria sphacelata biasanya dikembangbiakkan dengan pols (Soegiri et. al, 1982). Rumput ini ketika dewasa dapat mencapai ketingian 180 cm, tahan kering dan genangan, hidup pada ketinggian 1000 kaki, dan pada curah hujan 25 inchi pertahunnya (Reksohadiprodjo, 1985). Jenis rumput ini dapat tumbuh baik pada tanah berstruktur ringan, sedang dan berat dengan ketinggian tempat 200-3.000 m dpl dan curah hujan > 1.000 m dpl. Tanaman ini cukup responsif terhadap pemupukan N.


Rumput meksiko (Euchlaena mexicana)
  • Rumput ini bersifat annual, morfologinya seperti tanaman jagung. Tanaman ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah, hidup di daerah tropik yang basah dan subtropik yang tanahnya berair. Ukuran daun pada rumput meksiko lebih lebar dari jenis rumput lain, dengan panjang daun kurang lebih 1,5 meter dan lebar daun kurang lebih 10 cm. tulang daun menjari, batang tidak berbulu dengan diameter kurang lebih 3,5 cm dan batang muda berbentuk pipih serta batang tua berbentuk elips (Sarwono, 1987). Tanaman ini bisa tumbuh baik pada tempat yang memiliki tanah berstruktur sedang atau berat dengan ketinggian sampai 1.200 m dpl dan curah hujan 2.000 m/tahun. Biasanya tanaman ini diperbanyak dengan sobekan rumpun (pols).



Jenis-jenis Legum Sumber HMT
Sentro (Centrosema pubescens)
  • Centrosema pubescens berasal dari Amerika selatan tropis dan memiliki fungsi sebagai tanaman penutup tanah, tanaman sela, dan pencegah erosi. Legum Centrosema pubescens termasuk sub familia Papiloniceae dari famili Leguminoceae (Soedomo, 1985). Batang Centro panjang dan sering berakar pada bukunya, tiap tangkai berdaun tiga lembar, berbentuk elips dengan ujung tajam dan bulu halus pada kedua permukaannya. Bunga berbentuk tandan berwarna ungu muda bertipe kacang ercis dan kapri. Polong berwarna coklat gelap, panjang 12 cm, sempit dengan ujung tajam terdiri dari 20 biji (Widjajanto, 1992). Centrosema pubescens tumbuh dengan membelit pada tanaman lain atau menjalar di pagar dan juga menjalar bersama–sama dengan rumput menutupi permukaan tanah. Batang panjang, sering berakar pada bukunya, daun dengan tiga anak daun yang berbentuk telur dengan ujung tajam, berambut, panjangnya 5 – 12 cm dan lebar 3 – 10 cm (Susetyo, 1985).


Gamal (Gliricidia sepium)
  • Gamal adalah sejenis legum yang mempunyai ciri-ciri tanaman berbentuk pohon, warna batang putih kecoklatan, perakaran kuat dan dalam (Syarief, 1986). Gamal merupakan leguminosa berumur panjang, tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan dengan temperatur suhu antara 20 – 30 oC dengan ketinggian tempat antara 750 – 1200 m. Tanaman ini mampu hidup di daerah kering dengan curah hujan 750 mm/thn dan tahan terhadap genangan. Perkembangan tanaman ini dengan stek, dengan banyak cabang dan responsif terhadap pupuk N (Soedomo, 1985).
  • Penanaman gamal yang harus diperhatikan yaitu jarak tanaman dibuat 2 – 2,5 m antar baris. Tanaman gamal tinggi menjulang dengan batang lurus panjang. Kulit batangnya mudah sekali lecet atau terkelupas. Bunga gamal tersusun dalam rangkaian dengan warna merah muda keputihan. (Reksohadiprodjo, 1985). Pada daun gamal anak daun yang paling ujung berbentuk agak melebar dan membesar. Anak-anak daunnya tersusun secara berselang-seling dengan jumlah yang ganjil dan anak daun tersebut tersusun secara menyirip. Karena ciri-ciri tersebut maka daun gamal termasuk ke dalam daun mejemuk menyirip gasal.


Lamtoro (Leucaena leucocephala)
  • Leucaena leucocephala atau lamtoro merupakan leguminosa yang berasal dari Amerika tengah, Amerika selatan dan Kepulauan Pasifik. Tanaman ini tumbuh tegak, berupa pohon dan tidak berduri (Sutopo, 1988). Lamtoro dapat tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dengan 500 m di atas permukaan air laut dengan curah hujan lebih dari 760 mm/th (Soedomo, 1985). Lamtoro dapat tumbuh baik pada tanah dengan tekstur berat dengan drainase yang baik dan sangat responsif terhadap Ca dan P pada tanah masam (Susetyo, 1985). Bahan tanam dari lamtoro adalah berupa biji dan stek. Lamtoro dapat dipotong pertama kali setelah mencapai tinggi 0,6 – 0,9 m yaitu sekitar umur 4 – 6 bulan, dengan interval pemotongan 2 – 3 bulan (Soegiri et. al, 1982). Tanaman lamtoro dapat di tanam bersama dengan rumput Guinea. Daun muda lamtoro terdapat racun mimosin (Sutopo, 1988). Lamtoro berakar dalam, mempunyai ketinggian antara 6,5 sampai 33 ft. Daun – daunnya berkurang, berbunga dengan bentuk bola berwarna putih kekuning-kuningan atau merah muda. Lamtoro dapat ditanam untuk makanan ternak, pemotongan pertama dapat dilakukan 6 – 9 bulan sesudah penyebaran bijinya, pemotongan dilakukan sampai sisa tanaman adalah 2 sampai 4 inchi dari atas tanah dan kemudian pemotongan berikutnya dapat dilakukan tiap 45 bulan sekali. Petai cina atau lamtoro ini dapat ditanam sebagai tanaman annual dan perennial (Reksohadiprodjo, 1985). Lamtoro merupakan jenis daun mejemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, dikatakan menyirip karena tata letak anak tangkai daunnya menyirip sedangkan dikatakan ganda dua karena anak daunnya duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai dan dikatakan genap karena anak daun duduknya berpasangan dengan anak daun yang lain. Pada sepasang anak daun yang terdapat di ujung tangkai biasanya posisinya menutup.


Puero (Pueraria phaseoloides)
  • Puero (Pueraria phaseoloides) memiliki kultur teknis dikembangbiakkan dengan biji (Susilo, 1991). Puero termasuk tanaman jenis legum berumur panjang, yang berasal dari daerah subtropis, tetapi bisa hidup di daerah tropik dengan kelembaban yang tinggi. Tanaman ini bisa membentuk hamparan setinggi 60–75 cm sifat membelit, merambat dan dapat membentuk semak yang rimbun. Batang dan daunnya berbulu padat dan panjang, daun tersusun majemuk dan helai berbentuk bulat telur lebar, bunga berwarana ungu kebiruan (Sutopo, 1988). Puero berasal dari India Timur, siklus hidupnya perenial. Ciri-cirinya tumbuh merambat, membelit dan memanjat. Sifat perakarannya dalam, daun muda tertutup bulu berwarna coklat, daunnya berwarna hijau tua dan bunganya berwarna ungu kebiruan (Soegiri et al., 1982).Penanaman legume jenis puero dapat dilakukan pada curah hujan 1270 mm atau lebih dan pada struktur tanah sedang dan berat, tahan terhadap tanah yang kering, tanah asam, tanah yang kekurangan zat kapur dan fosfor serta dapat hidup di tanah yang berat maupun berpasir (Reksohadoprodjo, 1985).


Turi (Sesbania grandiflora)
  • Turi (Sesbania grandiflora) adalah sejenis legum yang mempunyai ciriciri tanaman berbentuk pohon yang berumur pendek, tinggi sekitar 5sampai10 m, rantingnya menggantung, daun penumpu bulat telur miring sekitar 0,5sampai 1 cm, tanaman turi mempunyai dua varietas yaitu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar