Sabtu, 20 Januari 2018

Unsur Hara Boron



NAMA           :HAERUL BAHRI
NIM                :14.01.04.0.028-04
MK                 :DASAR BUDIDAYA TANAMAN

“ Unsur Hara Boron “
Boron adalah salah satu dari 7 unsur mikro yang dibutuhkan tanaman. Di alam boron dalam kisaran konsentrasi 10 ppm. Boron diperlukan tanaman sebagai pendorong pembelahan sel, perpanjangan sel, kekuatan dinding sel, penyerbukan bunga, pembentukan biji dan trasportasi gula. Boron juga berguna untuk system hormon pada tanaman. Kekurangan boron menyebabakan pertumbuhan tanaman terhambat. Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H3BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari kadar total boron dalam tanah.  Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi.  Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik.  Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan Si4+.  Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(Bo)2Si4O2)O20 yang mengandung 3%-4% boron.   Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metomorfosis.  Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat.  Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3) (Athiqa, 2009).
Boron sebagai unsur yang bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman, pengisapan unsur kalsium dan perkembangan bagian-bagian tanaman yang tumbuh aktif.  Boron dalam tanah ada tiga bentuk, yaitu (1) senyawa silikat, (2) terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan (3) senyawa organik.  Dalam silikat, boron memasuki struktur inti melalui substitusi isomorfik terhadap ion Al3+ dan Si4+.  Mula-mula boron dalam bentuk ini relatif resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi umumnya kadar boronnya juga tinggi (Rosmarkam dan Nasih, 2002).
Boron yang diserap tanaman akan membentuk senyawa yang tidak dapat ditukar pada dinding sel dan plasma sel, sehingga bersifat tidak mobil.  Karena sifat yang tidak mobil maka boron tidak dapat diretranslokasikan dari organ tua menuju organ muda. Boron mendorong terbentuknya lignin, selulosa, hemiselulosa, dan pektin sehingga mendorong terbentuknya dinding sel yang stabil.  Sebaliknya bila tanaman mengalami defisiensi B maka tanaman akan cenderung mensintesis phenol, permeabilitas membran akan berkurang, dan aktivitas enzim yang terdapat pada membran sel akan menurun (Schiling, 2000).
Boron bersifat esensial bagi tumbuhan.  Boron di dalam tanah berasal dari pelapukan Glimer dan Turmalin menjadi asam borat (H3BO3) yang terlarut di larutan tanah.  Dalam bentuk ini juga diserap oleh tanaman dengan mengikuti aliran air menuju akar.  Transportasi boron di dalam pembuluh angkut bergerak mengikuti aliran masa air yang kecepatannya ditentukan oleh kecepatan transpirasi tanaman (Wijaya, 2008).
Boron berperan dalam pembentukan atau pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pertumbuhan tepung sari, bunga, dan akar. Pada tanaman legume, boron berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar. Boron ini dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit. Pengambilan boron oleh tanaman dikontrol larutan boron pada media. Tanaman menyerap unsur ini secara pasif, boron bergerak mengikuti pergerakan air dalam jaringan tanaman dan terakumulasi di daun. Oleh karena itu transportasi boron tergantung dari transpirasi tanaman.
Ø  Peranan Boron (B) sebagai nutrien tumbuhan
Boron memainkan peranan penting dalam nutrisi tumbuhan. Beberapa fungsi Boron adalah berkaitan dengan nitrogen (N), fosforus (P), kalium(K) dan kalsium(Ca) dalam tumbuh-tumbuhan. Nutrisi B yang mencukupi adalah sangat penting untuk kualiti dan hasil yang tinggi untuk tanaman.  Peranan utama boron berkaitan dengan:
·     Berperan dalam pembentukan dinding sel
·     Berperan dalam perkembangan buah, bunga, dan akar
·     Pembentukan/pembiakan sel terutama pada titik tumbuh pucuk
·     Penting dalam penyerbukan (pertumbuhan tepung sari)
·     Metabolisma karbohidrat
·     Menggalakkan pertumbuhan akar
·     Sintesis protein
·     Pembentukan biji benih
·     Pembentukan dinding sel
·     Kadar Pembentukan dinding sel
·     Pengangkutan kanji
·     İntegriti membran
·     Pendebugaan dan persenyawaan
·     Metabolisma sid nukleik
·     Penglignina Respirasi  
Ø  Gejala Kekurangan Boron (B):
·         Gejala dapat dilihat pada daun dengan tanda-tanda yang mengering dan kurus, ujung daun menjadi coklat
·         Berpengaruh pada kuncup-kuncup dan pucuk-pucuk yang tumbuh dan akibatnya dapat mematikan
·         Pertumbuhan meristem akan terganggu, dapat menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh sehingga pengangkutan makanan menjadi terganggu dan pembentukan tepung sarinya menjadi jelek
·         Apabila suhu tinggi dan tanaman kekurangan boron dapat menyebabkan kelopak bunga menjadi pecah (calyx splinting) atau dapat juga sebagai akibat perbedaan temperatur udara siang dan malam terlalu tinggi (lebih dari 10oC)
·         Batang dari tanaman kaku menjadi pecah-pecah/retak
·         Pertumbuhan rata-rata tanaman merosot, pertumbuhan kerdil dengan ruas-ruas yang pendek dan dapat juga berhenti pertumbuhannya
·         Kekurangan boron pada beberapa komoditas menunjukkan gejala yang
·         kulit buahnya retak dan rasanya seperti gabus.
·         jelas, misalnya warna buah yang pucat.
Ø  Gejala Kelebihan Boron (B):
·         Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis
·         Adapun pengaruhnya antara lain adalah :
·         Diserap akar dalam bentuk H3BO3
·         Berperanan dalam pengangkutan gula; permeabilitas membran; komponen dinding sel; pembentukan serbuk sari;  pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel.
·         Kebanyakan B diperlukaan pada jaringan ekstraseluler (dinding sel, lignifikasi, diferensiasi xilem), serupa dengan watak apoplastik dari Ca.
·         Tidak mudah dipindahkan dalam jaringan tanaman; kekahatan muncul pada titik tumbuh atau daun muda.
·         Gejala kekahatan: titik tumbu (tunas atau akar) berhenti; klorosis daun, daun termuda mati; ruas memendek, terbentuk roset; batang dan tangkai menebal; bunga berguguran, pembentukan buah dan biji buruk sekali.
·         Kenampakan karena kahat B: buah apel seperti gabus, patah batang pada seledri
·         Keracunan B disebabkan kisaran yang sempit antara kekahatan dan keracunan hara, berupa klorosis atau nekrosis pada ujung dan tepi daun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar