NAMA :HAERUL
BAHRI
NIM :14.01.04.0.028-04
MK :DASAR
BUDIDAYA TANAMAN
“ Unsur Hara Boron “
Boron adalah salah satu dari 7 unsur mikro yang
dibutuhkan tanaman. Di alam boron dalam kisaran konsentrasi 10 ppm. Boron
diperlukan tanaman sebagai pendorong pembelahan sel, perpanjangan sel, kekuatan
dinding sel, penyerbukan bunga, pembentukan biji dan trasportasi gula. Boron
juga berguna untuk system hormon pada tanaman. Kekurangan boron menyebabakan
pertumbuhan tanaman terhambat. Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H3BO3)
dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya
sekitar 5% dari kadar total boron dalam tanah.
Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui
proses aliran masa dan difusi. Selain
itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral
lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan Si4+. Mineral dalam tanah yang mengandung boron
antara lain turmalin (H2MgNaAl3(Bo)2Si4O2)O20
yang mengandung 3%-4% boron. Mineral
tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami
metomorfosis. Mineral lain yang
mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O),
kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit
(NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah,
terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3)
(Athiqa, 2009).
Boron sebagai unsur yang bertugas
sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman, pengisapan unsur kalsium
dan perkembangan bagian-bagian tanaman yang tumbuh aktif. Boron dalam tanah ada tiga bentuk, yaitu (1)
senyawa silikat, (2) terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan (3) senyawa
organik. Dalam silikat, boron memasuki struktur
inti melalui substitusi isomorfik terhadap ion Al3+ dan Si4+. Mula-mula boron dalam bentuk ini relatif
resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi umumnya kadar boronnya juga
tinggi (Rosmarkam dan Nasih, 2002).
Boron yang diserap tanaman akan membentuk
senyawa yang tidak dapat ditukar pada dinding sel dan plasma sel, sehingga
bersifat tidak mobil. Karena sifat yang
tidak mobil maka boron tidak dapat diretranslokasikan dari organ tua menuju
organ muda. Boron mendorong terbentuknya lignin, selulosa, hemiselulosa, dan
pektin sehingga mendorong terbentuknya dinding sel yang stabil. Sebaliknya bila tanaman mengalami defisiensi
B maka tanaman akan cenderung mensintesis phenol, permeabilitas membran akan
berkurang, dan aktivitas enzim yang terdapat pada membran sel akan menurun (Schiling,
2000).
Boron bersifat esensial bagi
tumbuhan. Boron di dalam tanah berasal
dari pelapukan Glimer dan Turmalin menjadi asam borat (H3BO3)
yang terlarut di larutan tanah. Dalam
bentuk ini juga diserap oleh tanaman dengan mengikuti aliran air menuju
akar. Transportasi boron di dalam pembuluh
angkut bergerak mengikuti aliran masa air yang kecepatannya ditentukan oleh
kecepatan transpirasi tanaman (Wijaya, 2008).
Boron
berperan dalam pembentukan atau pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh
pucuk, juga dalam pertumbuhan tepung sari, bunga, dan akar. Pada tanaman
legume, boron berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar. Boron ini
dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan
mencegah bakteri parasit. Pengambilan boron oleh
tanaman dikontrol larutan boron pada media. Tanaman menyerap unsur ini secara
pasif, boron bergerak mengikuti pergerakan air dalam jaringan tanaman dan
terakumulasi di daun. Oleh karena itu transportasi boron tergantung dari
transpirasi tanaman.
Ø
Peranan Boron (B) sebagai nutrien
tumbuhan
Boron memainkan peranan penting
dalam nutrisi tumbuhan. Beberapa fungsi Boron adalah berkaitan dengan nitrogen
(N), fosforus (P), kalium(K) dan kalsium(Ca) dalam tumbuh-tumbuhan. Nutrisi B
yang mencukupi adalah sangat penting untuk kualiti dan hasil yang tinggi untuk
tanaman. Peranan utama boron berkaitan
dengan:
·
Berperan dalam pembentukan dinding
sel
·
Berperan dalam perkembangan buah,
bunga, dan akar
·
Pembentukan/pembiakan sel terutama
pada titik tumbuh pucuk
·
Penting dalam penyerbukan
(pertumbuhan tepung sari)
·
Metabolisma karbohidrat
·
Menggalakkan pertumbuhan akar
·
Sintesis protein
·
Pembentukan biji benih
·
Pembentukan dinding sel
·
Kadar Pembentukan dinding sel
·
Pengangkutan kanji
·
İntegriti membran
·
Pendebugaan dan persenyawaan
·
Metabolisma sid nukleik
·
Penglignina Respirasi
Ø Gejala
Kekurangan Boron (B):
·
Gejala dapat dilihat pada daun
dengan tanda-tanda yang mengering dan kurus, ujung daun menjadi coklat
·
Berpengaruh pada kuncup-kuncup dan
pucuk-pucuk yang tumbuh dan akibatnya dapat mematikan
·
Pertumbuhan meristem akan terganggu,
dapat menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas
pembuluh sehingga pengangkutan makanan menjadi terganggu dan pembentukan tepung
sarinya menjadi jelek
·
Apabila suhu tinggi dan tanaman
kekurangan boron dapat menyebabkan kelopak bunga menjadi pecah (calyx splinting)
atau dapat juga sebagai akibat perbedaan temperatur udara siang dan malam
terlalu tinggi (lebih dari 10oC)
·
Batang dari tanaman kaku menjadi
pecah-pecah/retak
·
Pertumbuhan rata-rata tanaman
merosot, pertumbuhan kerdil dengan ruas-ruas yang pendek dan dapat juga
berhenti pertumbuhannya
·
Kekurangan boron pada beberapa
komoditas menunjukkan gejala yang
·
kulit buahnya retak dan rasanya
seperti gabus.
·
jelas, misalnya warna buah yang
pucat.
Ø
Gejala Kelebihan Boron (B):
·
Ujung daun kuning dan mengalami
nekrosis
·
Adapun pengaruhnya antara lain
adalah :
·
Diserap akar dalam bentuk H3BO3
·
Berperanan dalam pengangkutan gula;
permeabilitas membran; komponen dinding sel; pembentukan serbuk sari;
pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel.
·
Kebanyakan B diperlukaan pada
jaringan ekstraseluler (dinding sel, lignifikasi, diferensiasi xilem), serupa
dengan watak apoplastik dari Ca.
·
Tidak mudah dipindahkan dalam
jaringan tanaman; kekahatan muncul pada titik tumbuh atau daun muda.
·
Gejala kekahatan: titik tumbu (tunas
atau akar) berhenti; klorosis daun, daun termuda mati; ruas memendek, terbentuk
roset; batang dan tangkai menebal; bunga berguguran, pembentukan buah dan biji
buruk sekali.
·
Kenampakan karena kahat B: buah apel
seperti gabus, patah batang pada seledri
·
Keracunan B disebabkan kisaran yang
sempit antara kekahatan dan keracunan hara, berupa klorosis atau nekrosis pada
ujung dan tepi daun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar